Tuesday, 5 May 2009

Membangun dan Membina Kekuatan Harakah




Ikhwah rahimakumullah, Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur'an Surat 19 Ayat 12 : .....

يَـٰيَحۡيَىٰ خُذِ ٱلۡڪِتَـٰبَ بِقُوَّةٍ۬‌ۖ وَءَاتَيۡنَـٰهُ ٱلۡحُكۡمَ صَبِيًّ۬ا

Wahai Yahya, terimalah Kitab itu (serta amalkanlah) dengan bersungguh-sungguh! Dan Kami berikan kepadanya Hikmat kebijaksanaan semasa dia masih kanak-kanak. (12) (QS. Maryam (19):12)

Tatkala Allah SWT memberikan perintah kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas, ia tidak hanya menyuruh mereka untuk taat melaksanakannya melainkan juga harus mengambilnya dengan quwwah yang bermakna jiddiyah (kesungguhan).

Sejarah perjuangan PAS telah diwarnai, dipenuhi dan diperkaya oleh orang-orang yang JIDDIYYAH. Bukan oleh orang-orang yang santai, leka dan berangan-angan. Dunia diisi dan dipenuhi oleh orang-orang yang merealisasikan cita-cita, harapan dan angan-angan mereka dengan jiddiyah (kesungguhan) dan kekuatan tekad.

Namun kebatilan pun dibela dengan sungguh-sungguh oleh para pendukungnya, oleh karena itulah Ali bin Abi Thalib ra menyatakan: "Al-haq (kebenaran) yang tidak ditata dengan baik akan dikalahkan oleh Al-bathil (kesesatan) yang tertata dengan baik".

Ayyuhal ikhwah rahimakumullah,

Allah memberikan ganjaran yang sebesar-besarnya dan darjat yang setinggi-tingginya bagi mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan di jalan dakwah. Jika mereka hanya menjalani ujian, cubaan yang remeh diberikan Allah, tentu mereka tidak akan memperoleh ganjaran yang hebat. Di situlah letak hikmahnya yakni bahwa seorang da'i harus sungguh-sungguh dan sabar dalam meniti jalan dakwah ini. Perjuangan ini tidak dijalani dengan kelekaan, azam yang lemah dan pengorbanan yang sedikit.

Sayyidina Ali sempat mengeluh ketika melihat semangat juang pasukannya mulai lemah, sementara para pemberontak sudah bermaharaja sewenang-wenangnya. Para pengikut Ali saat itu mula menjadi ragu-ragu, sehingga Ali perlu mengingatkan mereka dengan kalimatnya yang terkenal tersebut.


Ayyuhal ikhwah rahimakumullah,

Ketika Allah menyuruh Nabi Musa as mengikuti petunjuk-Nya, tersirat di dalamnya sebuah pesanan yang abadi, pelajaran yang mahal dan kesan yang mendalam:

" Dan Kami telah menuliskan bagi Nabi Musa pada Luh-luh (Taurat) itu, dari pelbagai jenis nasihat pengajaran dan penjelasan bagi tiap-tiap sesuatu (dasar Syariat dan hukum-hukumnya). Oleh itu, terimalah dia (dan amalkanlah wahai Musa) dengan bersungguh-sungguh dan suruhlah kaummu berpegang (serta mengamalkan) yang sebaik-baiknya (iaitu suruhan-suruhannya). Aku akan perlihatkan kepada kamu akan negeri orang-orang yang fasik (derhaka)".(QS. Al-A'raaf (7):145)

Demikian juga perintah-Nya terhadap Yahya, dalam surah Maryam ayat 12 :

"Hudzil kitaab bi quwwah" (Ambil kitab ini dengan quwwah). Yahya juga diperintahkan oleh Allah untuk mengembang amanah-Nya dengan jiddiyah (kesungguh-sungguhan). Jiddiyah ini juga nampak pada diri Ulul Azmi (lima orang Nabi yakni Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad yang dianggap memiliki azam terkuat).

Dakwah berkembang di tangan orang-orang yang memiliki kekuatan sejati, semangat juang yang tak pernah pudar. Ajaran yang mereka bawa bertahan melebihi usia mereka. Boleh jadi usia para mujahid pembawa misi dakwah tersebut tidak panjang, tetapi cita-cita, semangat dan ajaran yang mereka bawa tetap hidup sepeninggalan mereka.

No comments:

Halaman Rujukan Semasa